ruangjournalist.com – Warga Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, mendadak gempar.
Ini setelah seorang balita ditemukan tewas di sebuah kolam penampungan belut, pada Jumat sore (21/7) sekitar pukul 17.30 wib.
Kades Kungkai Baru Mahmudi mengatakan korban tenggelam bernama Ardana Ulil Artanadil yang baru berusia 1 tahun 2 bulan, yang merupakan anak kedua dari Bambang (37) dan Azizah (32) warga Dusun IV Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan.
“Korbannya masih balita mas, kecemplung ke dalam kolam penampungan belut dan pelus,” terang Mahmudi.
Kapolsek Sukaraja Iptu. Frengki Sirait mengatakan dari keterangan orang tua dan para saksi, kronologis kejadian bermula ketika Ibu korban baru memandikan korban.
Kemudian setelah ibu korban menitipkan anaknya ke saudaranya bernama Isti (19) yang tinggal di depan rumah korban, dan kemudian ibunya kembali ke rumah, karena ingin mandi sore terlebih dahulu.
Berselang beberapa menit, saudaranya yang mengasuh korban, memanggil ibu korban yang masih berada dikamar mandi, sehingga menitipkan almarhum ke kakaknya yang masih berumur 8 tahun, dan kembali ke rumahnya karena ingin mandi sore juga.
Tak lama kemudian, ada warga Desa Tawang Rejo bernama Edi (35) yang mengantarkan belut sidat (pelus) ke rumah almarhum karena ayah almarhum diketahui merupakan pengepul belut sidat(pelus).
Kemudian saksi mata ini, pada saat memanggil ibu Almarhum dari samping rumah, melihat ada sesuatu yang mengapung seperti boneka di dalam kolam penampungan belut Sidat (pelus) sedalam kurang lebih 30 cm yang berada Disamping rumah almarhum, kemudian setelah didekati dan diamati ternyata sosok tersebut adalah seorang bayi.
“Saksi ini kemudian memanggil ibu almarhum, dan membawa anaknya yang sudah lemas ke Meri selaku bidan desa untuk diberikan pertolongan medis pertama, karena pada saat itu almarhum masih bernapas,” terang Iptu. Frengki Sirait.
Namun pada saat diberikan tindakan medis di rumah bidan, nyawa balita malang tersebut tidak bisa diselamatkan lagi, karena paru-parunya sudah dipenuhi dengan air.
Korban kemudian dimakamkan di TPU setempat, pada malam harinya, sekitar pukul 21.00 wib.
“Meski ini faktor kelalaian orang tua, namun pihak keluarga menerima musibah ini dengan ikhlas, tanpa menyalahkan pihak manapun,” pungkasnya.
(RJ)