ruangjournalist.com, SELUMA – Maraknya praktek prostitusi terselubung di taman Kuliner Pasar Tais, membuat resah masyarakat Seluma.
Laporan masyarakat yang ditindaklanjuti petugas Satpol PP Seluma sejak 3 bulan terakhir, kerap kali kecolongan lantaran setiap kali memergoki pasangan non muhrim yang sedang tawar menawar di taman kuliner, berusaha mengelak dengan modus hanya ingin makan minum di warung kuliner.
Puncaknya Sabtu malam (9/6/2024) sekitar pukul 23.40 wib, ketika Satpol PP Kabupaten Seluma mengadakan patroli rutin memergoki pelaku hidung belang berinisial SA (64) warga Kelurahan Napal Kecamatan Seluma, dan seorang PSK berinisial YL (29) warga Desa Taba Jambu Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah.
Menurut keterangan Kabid Keamanan dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP Seluma Herri Juliadi, mengatakan SA dan YL diduga kuat usai berhubungan badan di sebuah pondok di areal perkebunan kelapa sawit.
Sepasang yang bukan muhrim ini, kabur berboncengan dengan mengendarai sepeda motor jenis matic milik SA.
“Tadi kami sedang mengadakan patroli rutin, setiap Kamis malam dan Sabtu malam, sebelumnya kami sering kecolongan, nah malam ini kami memergoki sepasang bukan muhrim keluar berboncengan dari pondok sawit yang dipenuhi semak belukar,” terang Herri Juliadi.
Lanjutnya, lantaran dompet YL jatuh ke jalan, akhirnya YL ditinggal kabur teman mesumnya. Petugas Satpol PP pun hanya bisa menggelandang YL ke Polsek Seluma.
Dihadapan petugas, YL mengaku baru selesai melayani 2 orang hidung belang, dengan tarif bervariasi antara Rp100 ribu hingga Rp 500 ribu setiap laki-laki.
Setiap akan beraksi melayani pria hidung belang, YL selalu suntik anti biotik untuk menghindari penyakit si raja singa (spilis).
“Kalau tarifnya paling mahal Rp500 ribu, paling murah Rp100, tadi baru main 2 kali pak,” ujar YL dihadapan petugas kepolisian.
Selain itu, menurut YL saat bertransaksi tak hanya seorang diri, tapi banyak teman-teman seprofesinya dari Kota Bengkulu menjajakan jasa prostitusi ke wilayah Kabupaten Seluma ini.
“Kalau teman saya banyak pak, kebetulan tadi yang lainnya lagi kumpul di taman kuliner,” pungkasnya.
Usai dilakukan pembinaan oleh petugas, YL kemudian menandatangani surat pernyataan untuk tidak melakukan praktek prostitusi di wilayah Kabupaten Seluma lagi, dan jika kedapatan lagi oleh petugas YL bersedia menerima konsekuensinya.
YL kemudian dijemput oleh seorang laki-laki yang mengaku sebagai suami sirinya. Pengakuan laki-laki tersebut hanya ingin sekedar jalan-jalan ke Kabupaten Seluma.
(Do)