ruangjournalist.com – Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, merupakan salah satu desa yang masuk dalam kategori desa yang tertinggal.
Letaknya yang hanyak berjarak sekitar 3,5 Km dari pusat Kota Tais, namun desa yang hanya dihuni 171 Kepala Keluarga (KK) ini, luput dari perhatian pemerintah.
Hal ini diungkapkan Kepala Desa Simpang Rezon Efendi, yang mengatakan desanya sejak 10 tahun terakhir belum pernah tersentuh pembangunan, terutama untuk infrastruktur jalan dan akses jembatan, menuju ke desanya.
“Kalau pembangunan fasilitas infrastruktur jalan dan akses jembatan ke desa kami sudah 10 tahun terakhir belum pernah pak,” ujar Rezon Efendi.
Lanjutnya, desanya makin terisolir ketika letak desanya yang dikelilingi oleh sungai Air Simpang ketika meluap, membuat warganya tidak bisa melakukan aktivitas apapun, baik keluar masuk desa untuk membawa hasil bumi, maupun bagi anak-anak yang bersekolah.
“Kalau dimusim penghujan, desa kami terkepung luapan sungai pak, petani atau anak sekolah tidak bisa keluar masuk, sehingga harus menunggu dulu kondisi sungai benar-benar surut, karena tahulah kondisi jembatan gantung kami kondisinya sudah rusak parah,” terang Rezon Efendi.
Untuk diketahui, untuk menuju ke Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara ini, ada 2 jalan alternatif, selain ditempuh dari Kelurahan Selebar Kecamatan Timur, hanya berjarak 3,5 km dan memakan waktu 30 menit.
Namun kita harus menyeberangi sungai Air Simpang terlebih dahulu, karena kondisi jembatan gantungnya yang sudah rusak.
Sedangkan, jika ditempuh melalui Kelurahan Bunga Mas, Kecamatan Seluma Timur, harus memutar arah melewati Desa Selingsingan Kecamatan Seluma Utara terlebih dahulu, dengan jarak dan waktu yang sedikit lebih lama karena jauh memutar sekitar 5 km.
Namun harus menempuh jalan yang terjal berlumpur, dan melintasi jembatan beli yang papannya sudah banyak lapuk.
Menyikapi kondisi ini, anggota DPRD Seluma Yulian Iswandi menegaskan, sudah saatnya Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara ini diperhatikan.
Ditahun 2023 ini, Yulian Iswandi menjelaskan tak hanya akses jembatan gantung yang akan dibangun dengan anggaran sebesar Rp 700 juta, namun akses jalan menuju ke Desa Simpang dari Kelurahan Selebar Kecamatan Seluma Timur kembali dilanjutkan di tahun ini sebesar Rp 800 juta.
“Iya memang tahun ini rehab jembatan gantung ke Desa Simpang sudah dianggarkan Rp 700 juta, tapi selain itu lanjutan pembangunan akses jalannya juga juga telah dianggarkan Rp 800 juta, sekelas lapisan penetrasi atau Lapen dari Kelurahan Selebar menuju ke Desa Simpang,” tutur Yulian Iswandi.
Lanjutnya, sedangkan perehaban jembatan Belly dan akses jalan dari Desa Selingsingan menuju ke Desa Simpang, akan diupayakan ditahun anggaran 2024 mendatang.
“Kita DPRD Seluma mengupayakan agar Desa Simpang ini tidak lagi menjadi Desa terisolir ketika sungai dalam keadaan meluap, kita upayakan untuk tahun 2024 mendatang akses jalan dan jembatan dari Desa Selingsingan Kecamatan Seluma Utara juga kita bangun secara bertahap,” terang Yulian Iswandi.
(RJ)