ruangjournalist.com – Sejumlah hewan kurban mulai dikurbankan pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah di Kabupaten Seluma.a
Tidak terkecuali, sapi kurban Presiden Joko Widodo usai sholat Idul Adha 1444 Hijriah akhirnya juga disembelih oleh pihak panitia kurban Masjid Baitussalam Kelurahan Pasar Tais, pada Kamis pagi (29/6).
Penyembelihan hewan kurban, bersamaan dengan 5 ekor sapi dan 1 ekor kambing dari warga setempat.
Sejak beberapa hari lalu hingga proses penyembelihan sapi kurban Presiden Jokowi, turut diawasi tim dokter kesehatan hewan dari Balai Veteriner Lampung (BVET), Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi Bengkulu dan Dinas Pertanian Kabupaten Seluma.
Salah satu bagian penting yang diperiksa adalah bagian jeroan, seperti bagian hati sapi yang telah dikurbankan.
Setelah dibelah, tim dokter hewan menemukan sejumlah cacing hati di beberapa rongga hati sapi jenis Limousin, seberat 987 kg.
Menanggapi hal tersebut, Sub Koordinator Veteriner Lampung, drh. Tri Guntoro mengatakan Indonesia merupakan negara tropis sehingga hal biasa ditemukan cacing pada hewan ternak, seperti sapi, kerbau maupun kambing yang dikurbankan.
Namun demikian, tinggal lagi cara mengatasinya agar tidak berpengaruh terhadap kesehatan manusia, yakni dengan memasaknya dengan benar, dan pihaknya menyarankan agar bagian jeroan tidak dimasak dengan cara dipanggang atau dibuat sate.
“Negara kita ini merupakan negara tropis, sehingga ditemukan cacing hati, merupakan hal lumrah, tinggal cara memasaknya dengan benar, kami sarankan bila mendapatkan jeroan untuk tidak dimasak dengan cara dipanggang, seperti sate misalnya, karena telur cacing tidak akan mati jika telah dikonsumsi manusia,” terang drh. Tri Guntoro.
Lanjutnya, selain sapi milik Presiden Jokowi, sapi lainnya yang turut disembelih panitia kurban juga ditemukan cacing porang atau cacing handuk yang biasa ditemukan dibagian usus.
“hewan qurban lainnya juga kita temukan cacing porang atau cacing handuk, tapi sudah dibersihkan oleh panitia kurban, tinggal lagi tadi, usahakan memasak jeroan ini jangan dimasak dengan cara dipanggang,” ujarnya.
Sementara itu, dari data Kantor Kementerian Agama Kabupaten Seluma, tahun ini tercatat ada sebanyak 1.015 ekor hewan kurban di tahun ini, yakni terdiri dari 606 ekor sapi, 1 ekor kerbau, dan 407 ekor kambing.
Menyikapi hal tersebut, tim dokter kesehatan hewan mengimbau masyarakat penerima daging kurban, untuk senantiasa memasaknya dengan baik dan benar.
(RJ)