ruangjournalist.com – Keluarga almarhum Hendri Anwar, warga Kelurahan Napal Kecamatan Seluma, Jumat pagi (17/3/2023) mendatangi Satreskrim Polres Seluma untuk berkonsultasi terkait ditemukannya alat bukti rekaman audio dugaan persekusi, berdurasi 47 menit yang didapat di handphone almarhum.
Mencuatnya rekaman audio ini, mengupas kembali misteri kematian almarhum sejak dimakamkan 19 Februari lalu.
Kasat Reskrim Polres Seluma Iptu. Dwi Wardoyo menegaskan permasalahan ini sebelumnya sempat tertutup oleh pihak keluarga. Namun berdasarkan data, keterangan dan fakta, almarhum meninggal dikarenakan gantung diri di rumahnya pada Sabtu malam, 18 Februari 2023 lalu sekitar pukul 23.00 wib.
“Iya keluarga almarhum ada datang ke kita untuk berkonsultasi terkait dugaan persekusi yang menyebabkan almarhum meninggal dunia dengan cara gantung diri dirumahnya beberapa hari lalu,” terang Iptu. Dwi Wardoyo.
Lanjutnya, untuk mengungkapkan perkara ini pastinya dibutuhkan beberapa alat bukti. Kalau memang pihak keluarga ingin kasus ini terungkap, salah satunya yakni harus dilakukan otopsi atau bedah mayat yang berarti harus membongkar makam almarhum kembali.
“Intinya kami merespon pengaduan dari keluarga almarhum, namun demikian untuk menguatkan alat bukti tersebut makamnya harus kembali dibongkar untuk dilakukan otopsi atau bedah mayat,” ucap Iptu. Dwi Wardoyo.
Menanggapi pernyataan Kasat Reskrim Polres Seluma Iptu. Dwi Wardoyo ini, salah seorang anggota keluarga almarhum, Bambang Saputra (35) mengaku akan berembug terlebih dahulu dengan pihak keluarga.
“Tidak cukup dengan alat bukti berupa rekaman, karena untuk menguatkan alat bukti, Kasat tadi menyarankan untuk melakukan otopsi terhadap almarhum, sehingga hal ini akan kami rembug kembali dengan keluarga besar, karena makam almarhum pastinya kembali dibongkar,” tutur Bambang Saputra.
Sementara itu, kasus dugaan persekusi yang diperoleh dari rekaman audio di smartphone almarhum tersebut, berdurasi sekitar 47 menit, berisi tentang almarhum yang tengah disudutkan dan diduga dituduh mengintip salah seorang perempuan di kamar mandi Markas PMI Cabang Seluma.
Perempuan tersebut berinisial T-I yang juga anggota PMI dan berstatus sebagai Mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Bengkulu. Diduga saat kejadian perempuan tersebut saat keluar dari kamar mandi menangis dan mengadu ke kakak seniornya.
Kemudian dalam percakapan tersebut, diduga kakak seniornya meminta pihak pengurus PMI Cabang Seluma mengumpulkan seluruh laki-laki yang berada di markas PMI pada saat itu, untuk meginterogasi satu persatu untuk mengungkap pelaku yang mengintip adiknya sedang di kamar mandi.
Tak puas dengan jawaban almarhum, salah seorang kakak seniornya diduga langsung menyerangnya diparkiran depan markas PMI Cabang Seluma, sebelumnya akhirnya dilerai rekan-rekan almarhum lainnya.
Lantaran diduga mendapat tekanan batin inilah, diduga almarhum nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. (***)