ruangjournalist.com – Menteri Pertanian RI Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H. untuk kali kedua melaksanakan lawatannya ke Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.
Setelah sebelumnya pernah melaksanakan panen raya di Desa Padang Merbau Kecamatan Seluma Selatan pada 4 Desember 2020 lalu, Jumat pagi (10/2/2023) kembali berkesempatan berkunjung ke Kabupaten Seluma dan melaksanakan panen raya di areal persawahan yang ada di Desa Sarimulyo Kecamatan Sukaraja.
Rombongan Menteri Pertanian RI bersama Wakil Gubernur Rosjonsyah tiba di lokasi panen raya padi, sekitar pukul 09.30 wib dengan disambut ratusan pelajar dan anak-anak Pramuka Saka Bhayangkara menuju ke tenda podium.
Sebelum berpidato, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo sempat mempopulerkan Bio Saka yang merupakan elisitor yang tak ubahnya bentuknya mirip pupuk cair yang dibuat secara sederhana, dengan meremas-remas rumput gulma yang dicampur air secukupnya di dalam baskom hingga berubah warna.
Menurutnya, Bio Saka ini berfungsi untuk menyuburkan tanaman dan mengurangi ketergantungan dengan pupuk kimia.
“Bio Saka ini merupakan elisitor yang bisa dibuat para petani secara sederhana dengan berbahan baku rumput dan gulma yang tumbuh subur disekitar lingkungan kita, kemudian kita remas-remas berputar seperti tawaf Haji, kegunaannya Bio Saka ini bisa menyuburkan tanaman dan mengurangi penggunaan pupuk kimia,” terang Syahrul Yasin Limpo.
Bupati Seluma Erwin Octavian dalam sambutannya, mengatakan Kabupaten Seluma memiliki lahan pertanian seluas 6.500 hektare untuk tanaman padi, dan berkomitmen dalam satu tahun ini lahan pertanian menjadi 13.000 hektare sawah.
“Untuk setahun terakhir Kabupaten Seluma memiliki lahan pertanian seluas 6.500 hektare untuk tanaman padi pak, dan jika posisi dalam satu tahun ini lahan produktif kita sudah mencapai 13 ribu hektare lebih,” ucap Erwin Octavian.
Baca juga :
Dianggarkan Rp. 5,7 Miliar, Akses Jalan Desa Sari Mulyo – Tawang Rejo Segera Dibangun
Selain itu, Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Provinsi Bengkulu, dalam sambutannya menginginkan setiap daerah di Provinsi Bengkulu harus memiliki ikon khusus dari setiap beras yang diproduksi, agar dapat bersaing dengan daerah lain.
“Kalau pangan tersedia, maka negara dan bangsa akan kuat, maka sesuai instruksi Presiden yakni pangan, pangan, pangan. Kita surplus untuk gabah, tetapi belum ada regulasi sehingga gabah kita dibawa keluar daerah, nanti Kepala Dinas Pertanian harus bisa buat ikon beras sendiri dan dipacking dengan cap beras Bengkulu atau Seluma,” ujar Wakil Gubernur Rosjonsyah.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam pidatonya menegaskan kedatangannya kali ini tidak memberikan bantuan, namun menawarkan konsep gagasan program 1.000 hektare setiap provinsi, yang perlu menjadi komitmen bersama dengan seluruh kepala daerah.
Menurutnya, ketahanan pangan nasional ini menjadi penting bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan krisis global ke depan. Dengan penyiapan lahan 1.000 hektare nantinya dapat difokuskan daerah untuk mengembangkan potensi pertanian padi, kopi, jagung atau kelapa Pandan Wangi dan lain-lain.
“Pertanian Indonesia sangat penting bagi kita, dan perlu menjadi komitmen kita semua untuk siap bela negara bahwa besok dalam situasi krisis apapun, krisis dunia yang dihadapi seluruh bangsa-bangsa di dunia termasuk Indonesia, ada penyangga tatanan negara Indonesia yaitu petani yang bekerja, yang Inshaallah mengawal bangsa besar ini,” tegas Syahrul Yasin Limpo.
Tak luput, dalam kesempatan ini Menteri Pertanian RI meninjau lokasi penggilingan padi dan meresmikan klinik APH Berkah Organik Desa Sarimulyo Kecamatan Sukaraja.
Turut hadir dalam acara ini para unsur Forkopimda Provinsi Bengkulu, dan sejumlah kepala daerah dari kabupaten tetangga.(***)