ruangjournalist.com, AIR PERIUKAN – Lantaran dinilai telah membuat resah masyarakat Desa Talang Alai Kecamatan Air Periukan, ratusan warga bergotong royong membuat portal beton di akses jalan keluar masuk truk pengangkut material batu dari kuari tambang galian C milik CV. Tew Sentra Abadi.
Menariknya dalam aksi ini, tidak hanya dilakukan kaum pria, namun kalangan ibu-ibu pun turut serta dalam aksi ini.
Ketua BPD Talang Alai, Ekwansyah mengatakan aksi protes ini dilakukan setelah masyarakat setempat, terlebih dulu menggelar musyawarah dengan Badan Musyawarah Desa (BPD) di Kantor Desa, berkaitan dengan keluhan masyarakat.
Terlebih berkaitan dengan legalitas pihak perusahan yang diklaim masyarakat belum melengkapi syarat, salah satunya mengenai izin lingkungan, berupa Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).
Menurutnya, aksi ini diikuti hampir 80 persen penduduk di desanya yang tidak setuju dengan adanya aktifitas tambang galian C.
“Iya aksi ini dilakukan masyarakat yang resah dengan aktifitas kuari, dengan memportal beton di jalan akses keluar masuk dump truk pengangkut material, dikarenakan banyak faktor yang membuat warga kesal, karena sejak awal masuk setahun ini tidak ada bermusyawarah untuk sosialisasi misalnya,” terang Ekwansyah.
Sementara itu, Kades Talang Alai Iriawan mengatakan keberadaan CV. Tew Sentra Abadi diklaimnya belum beroperasi penuh, namun masih tahap eksplorasi sejak 2018 lalu.
Upaya perusahaan sejak setahun ini sudah dilakukan, mulai pembebasan lahan, perizinan Amdal Lalu lintas sudah diterbitkan oleh Pemkab Seluma, bahkan perizinan lainnya sudah diterbitkan Dinas ESDM Pemprov Bengkulu dan Kementerian ESDM.
“Kalau sekarang ini masih tahap eksplorasi, belum ada eksploitasi aktifitas penambangan galian C besar-besaran, dan seluruh izinnya sudah dipenuhi pihak perusahaan baik dari Pemkab Seluma, Pemprov, bahkan dari Kementerian ESDM sejak 2018 lalu diselesaikan secara bertahap, namun karena masyarakat menolaknya biarlah hukum nanti yang menyelesaikannya,” ucap Iriawan.
Selama aksi masyarakat ini dikawal aparat kepolisian, dan aksi ini berakhir setelah masyarakat membubarkan diri dengan tertib, usai portal beton dengan drum telah selesai dikerjakan. (Do)