ruangjournalist.com – Sejumlah pedagang bendera mulai menjamur sejak awal Agustus lalu.
Para pedagang bendera, tak hanya menjajakan bendera merah putih di emperan pertokoan, maupun di pinggir jalan.
Tak hanya menjual bendera berbagai ukuran, namun juga pernak-pernik merah putih dan umbul-umbul juga dipajang.
Seperti yang dilakukan Arif (35), salah seorang pedagang bendera asal Lampung yang menjajakan dagangannya di depan alun-alun Kota Tais, Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Ia mengaku omzet jualannya tahun ini menyambut kemeriahan HUT RI ke 78 menurun drastis dibandingkan tahun lalu.
Padahal bendera merah putih yang ia jual relatif terjangkau dengan berbagai ukuran. Seperti ukuran panjang 90 cm seharga Rp 20 ribu, ukuran panjang 120 cm seharga Rp 35 ribu, dan panjang 180 cm seharga 60 ribu.
“Tahun ini sepi mas, baru 2 kodi laku terjual, itu bervariasi bukan cuma bendera yang laku tapi juga umbul-umbul,” ujar Arif.
Sementara itu, salah satu indikator menurunnya minat pembeli bendera, lantaran sebagian besar masyarakat Kabupaten Seluma masih menggunakan bendera yang telah lama tersimpan.
Belum lagi Pemkab Seluma belum lama ini membagikan bendera merah putih secara cuma-cuma, dalam rangka mendukung Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih.
Gerakan pembagian 10 juta bendera tersebut dicanangkan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, bersama pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, melalui Badan Kesbangpol provinsi dan kabupaten/kota.
Hal tersebut ditegaskan Bupati Seluma Erwin Octavian, dengan mewajibkan seluruh elemen masyarakat dan setiap OPD untuk dapat memasang bendera merah putih di depan rumah atau kantor mereka, untuk memeriahkan HUT RI ke 78.
“Gerakan pembagian 10 juta bendera merah putih ini bertujuan untuk menyemarakkan peringatan Hari Kemerdekaan RI Ke-78, dan kita wajibkan masyarakat dan seluruh OPD, kecamatan dan kelurahan/desa untuk memasang bendera merah putih,” ujar Bupati.
(RJ)
