ruangjournalist.com – Para pengurus Parpol peserta Pemilu di Kabupaten Seluma mengeluhkan lambatnya proses pencairan dana bantuan parpol sejak bulan Juni lalu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Seluma, Sumiati menegaskan dana bantuan untuk parpol saat ini sudah disiapkannya, karena sebelumnya dilakukan pengkajian ulang.
Menurutnya, proses pencairan tinggal lagi pengajuan berkas dari Badan Kesbangpol Kabupaten Seluma.
“Kalau dana bantuan parpol sudah bisa kami siapkan, tinggal lagi kesiapan dari Kesbangpol kalau berkasnya sudah siap sudah bisa kami proses,” terang Sumiati.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Seluma, Dadang Kosasi yang baru pulang naik haji mengatakan pencairan dana bantuan parpol untuk 10 parpol pemenang Pemilu 2019 lalu, sebelumnya terkendala lantaran ia sempat cuti, maka terjadi pergantian surat keputusan pengguna anggaran.
“Iya kendala pencairan dana Parpol sampai saat ini, karena sebelumnya saya sempat cuti ibadah haji sehingga ada masalah pergantian surat keputusan pengguna anggaran, tapi sekarang sudah dinaikan ke bagian hukum, insyaallah dalam waktu dekat segera selesai,” terang Dadang Kosasi.
Lanjutnya proses pencairan dana bantuan Parpol tersebut, sudah bisa dilakukan setelah sebelumnya audit BPK RI perwakilan Provinsi Bengkulu telah keluar dan tidak ada masalah.
Untuk usulan pengajuan dana dari 10 parpol tersebut nantinya disalurkan melalui melalui rekening masing-masing untuk satu tahun anggaran.
Besaran dana bantuan 10 parpol pemenang pemilu yakni sebesar Rp. 887 juta, untuk 10 parpol pemenang pemilu tahun 2019 lalu, dengan besaran per satu suara sah sebesar Rp 8.000,- dari total perolehan suara sah sebanyak 110.886 suara.
“Iya untuk total dana bantuan 10 parpol itu di APBD dianggarkan sebesar Rp. 887 juta, dengan nilai bantuan per satu suara sahnya Rp. 8.000”, terang Dadang Kosasi.
Selain itu, terkait usulan DPRD Seluma tentang wacana kenaikan harga besaran per suara dari Rp. 8.000 menjadi Rp. 12.000 belum dapat diakomodir TAPD Seluma, karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah.
“Memang ada wacana kenaikan bantuan per suara menjadi Rp 12.000, tapi belum bisa diakomodir TAPD”, pungkas Dadang Kosasi.
Berikut rincian dari total perolehan suara sah :
1. PDIP 18.495 suara, total bantuan Rp. 147.960.000,-
2. Nasdem 15.766 suara, total bantuan Rp. 126.128.000,-
3. Golkar 12.944 suara, total bantuan Rp. 103.552.000,-
4. Perindo 12.583 suara, total bantuan Rp. 100.664.000,-
5. Gerindra 12.450 suara, total bantuan Rp. 99.600.000,-
6. Demokrat 12.431 suara, total bantuan Rp. 99.448.000,-
7. PAN 8.139 suara, total bantuan Rp. 65.112.000,-
8. PPP 6.436 suara, total bantuan Rp. 51.488.000,-
9. PKS 5.910 suara, total bantuan Rp. 47.280.000,-
10. PKPI 5.732 suara, total bantuan Rp. 45.856.000
Total : 110.886 suara, total bantuan Rp. 887.088.000
(RJ)