ruangjournalist.com – Menindaklanjuti keluhan warga Desa Lubuk Terentang Kecamatan Lubuk Sandi, petugas BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu akhirnya memasang perangkap untuk menyelamatkan beruang madu, pada Kamis siang (27/7) sekitar pukul 13.00 wib.
Meski dianggap meresahkan, upaya penyelamatan satwa langka beruang madu yang dilindungi negara ini tetap dilakukan petugas BKSDA, didampingi petugas Bhabinkamtibmas Polsek Sukaraja bersama masyarakat setempat.
“Iya mas, anggota Bhabinkamtibmas kita sudah turun ke lokasi dan turut membantu petugas BKSDA bersama warga dalam upaya penyelematan satwa langka beruang madu, di Desa Lubuk Terentang,” terang Iptu. Frengki Sirait.
Selain itu, petugas menyampaikan kepada maayarakat untuk berhati hati dlm beraktifitas,dan agar tidak mengambil tindakan sendiri terhadap satwa tersebut karena satwa jenis beruang madu dilindungi Undang Undang.
Sebelumnya, seekor beruang madu dilaporkan telah memangsa seekor ternak kambing dan tiga ekor ayam milik Ridi Asnawi (46) dan merusak 10 batang pohon kelapa miliknya karena dimakan bagian umbutnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu Lina Warlina mengatakan lokasi kemunculan beruang madu, titik koordinatnya berjarak sekitar 2 km dengan kawasan konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu yang termasuk wilayah jelajahnya (home range).
Meski demikian, upaya penyelematan satwa dilindungi ini tetap dilakukan dengan memasang perangkap beruang madu, dan diletakkan di areal perkebunan kelapa sawit warga setempat, yang sering dijumpai dan jauh dari pemukiman penduduk.
“Upaya penyelamatan satwa beruang madu ini tetap kita lakukan dengan memasang perangkap dengan umpan buah nangka, dan perangkap kita letakkan di lokasi warga yang sering berjumpa dengan beruang madu,” terang Lina Warlina.
Petugas BKSDA juga menghimbau kepada masyarakat sekitar, khususnya yang memiliki anak kecil, untuk melarang anak-anak mendekat ke perangkap hewan tersebut karena berbahaya, dan dapat berakibat fatal.
(RJ)