ruangjournalist.com – Pembangunan jalan Inpres Desa Tenangan – Desa Rawa Sari mulai dikerjakan.
Dengan didampingi petugas Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu, kegiatan titik nol jalan Tenangan-Rawa Sari Kecamatan Seluma Timur, dilakukan Bupati Seluma Erwin Octavian bergantian dengan Wakil Bupati Gustianto, Sekda Hadianto dan para Asisten Sekretariat Pemkab Seluma, pada Senin siang (24/7) sekitar pukul 10.30 wib.
Usai kegiatan titik nol, sebagai ungkapan rasa syukur atas dibangunnya jalan Desa Tenangan-Rawa Sari ini, masyarakat setempat menyiapkan 2 ekor ayam jago untuk disembelih.
Penyembelihan secara simbolis dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati Seluma di atas jembatan yang dikeramatkan warga di Desa Rawa Sari Kecamatan Seluma Timur.
“Alhamdulillah, pembangunan jalan Desa Tenangan-Rawasari ini sudah bisa dimulai, tadi sudah ditandai dengan dilakukan titik nol dan sebagai ungkapan rasa syukur, warga tadi menyiapkan 2 ekor ayam yang kita sembelih sesuai budaya kita, dan kita ucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi meski tak jadi singgah ke Desa Tenangan ini,” tutur Erwin Octavian.
Sementara itu, menurut keterangan Kades Rawa Sari, Rumino mengatakan akses jalan di desanya terakhir kali dibangun di masa pemerintahan Presiden Soeharto pada tahun 1994 silam.
Mayoritas penduduk di Desa Tenangan dan di Desa Rawasari merupakan eks transmigran dari pulau Jawa, pada tahun 1973 dan terakhir di tahun 1990 silam.
“Kendati masyarakat kami sempat kecewa, lantaran Presiden Joko Widodo batal hadir, namun dengan dimulainya pembangunan jalan mengungkapkan terima kasihnya, yang sudah lama mengidam-idamkan jalan mulus,” ucap Rumino.
Kadis PUPR Kabupaten Seluma, M. Syaifullah mengatakan jalan Inpres Tenangan-Rawa Sari ini, dan jembatan dikerjakan langsung oleh pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu, sepanjang 8,72 km sekelas hotmix, dengan total dana Inpres yang dikucurkan sebesar Rp 42 miliar, dan ditargetkan selesai sesuai kalender kerja hingga 31 Desember 2023 mendatang.
“Kalau panjangnya 8,72 km lebarnya 4 meter, total anggaran Rp 42 Miliar, dan ditargetkan selesai sebelum akhir tahun ini,” tegas M. Syaifullah.
(RJ)