ruangjournalist.com, SELUMA – Nasib apes dialami Wagianto, pensiunan satpam PTPN 7 unit usaha Padang Pelawi Kecamatan Sukaraja.
ia tak kuasa menahan kesedihannya ketika mengingat sapinya yang berukuran besar digelapkan pelaku, bernama Surahman (56) alias Pak Kumis yang tak lain merupakan tetangga depan rumahnya sendiri.
Wagianto bersama salah seorang perwakilan korban lainnya, resmi melaporkan surahman alias pak kumis, terkait dugaan penggelapan hasil penjualan sapi kurban miliknya ke Polsek Sukaraja pada Jumat siang, (21/6/2024).
Menurut keterangan Wagianto, jumlah korban dugaan penggelapan sapi kurban ini berjumlah 9 orang, termasuk sapi milik Kades Sumber Arum, yakni Purwanto.
Modus pelaku ketika itu ingin menawarkan bantuan kepada para peternak sapi, untuk membantu menjualkan sapi kurban para korban, untuk dijual ke pengurus masjid yang ada di wilayah Kota Bengkulu dan di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Aksi pelaku berlangsung selama 2 hari, yakni Hari Minggu tanggal 16 Juni 2024 atau H-1 menjelang hari Raya Idul Adha, dan pada hari H tepat saat perayaan Idul Adha 1445 Hijriah, Hari Senin 17 Juni 2024 lalu.
“Iya mas, sama dengan korban lainnya, awalnya hari Minggu sebelum Idul Adha 1 ekor sapi anak saya duluan dibawanya untuk dijual, karena kesempatan bertepatan dengan hari raya Idul Adha, jadi 2 ekor sapi milik saya ikut dibantu dijualkan sama si pelaku ke Kota Bengkulu,” tutur Wagianto.
Lanjutnya, lantaran merasa pelaku selama ini sudah dianggap keluarga sendiri, dan tak menaruh curiga bakal digelapkan, para korban pun bersedia untuk menitipkan sapi kurban mereka untuk dijualkan oleh pelaku dengan menyewa mobil pick up milik tetangga para korban.
Para korban bertambah yakin, setelah pelaku memberikan DP atau dana pertama kepada para korban, yang bervariasi antara Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta, dengan pelunasan pembayaran menjelang magrib pada Hari Raya Idul Adha lalu.
“Kami selama ini dibuatnya percaya saja, dan tambah yakin para pemilik sapi kurban termasuk saya diberikan panjar atau DP, kalau saya terima Rp 2 juta, kalau yang korban lainnya bervariasi,” ucapnya.
Namun setelah ditunggu hingga sampai saat ini, uang hasil penjualan sapi kurban tersebut tidak disetorkan kepada para korban.
Merasa telah ditipu, para korban pun memilih menempuh jalur hukum dengan melaporkan pelaku ke Polsek Sukaraja.
Sang sopir mobil pick up, Supian (32) yang ikut mengantarkan sapi kurban juga tak luput dimintai keterangan pihak kepolisian.
Supian mengaku sapi yang diangkutnya, langsung dibayar tunai oleh para panitia kurban di sekitar wilayah Kota Bengkulu, dan dari Bengkulu Tengah.
“kalau saya lihat pembeli sapi itu membayar uang tunai/ cash kepada pelaku, seingat saya sapi kurban kemarin diantar di sejumlah masjid di kawasan Penurunan Kota Bengkuu, dan masjid di Desa Pekik Nyaring Bengkulu Tengah,” ujar Supian.
Lanjutnya setelah sapi kurban dibayar lunas, kemudian pelaku minta diantarkan ke kawasan Pantai Panjang, dan menyuruh sang sopir pulang duluan.
“waktu minta antar ke Pantai Panjang itu, saya disuruh pulang duluan mas, alasannya nanti minta antar 3 ekor sapi lagi, tapi sampai sekarang nomornya sudah tidak aktif lagi,” ujar Supian.
Akibat kejadian ini, total kerugian materi yang dialami 9 peternak sapi yang memiliki 12 ekor sapi ini jika harganya berkisaran Rp 15 jutaan, maka totalnya mencapai Rp 180 juta lebih.
Berikut nama-nama korban penggelapan sapi kurban:
1. Wagianto 2 ekor sapi kerugian Rp 30 juta
2. Nofan triwanto 1 ekor sapi kerugian Rp 15 juta
3. karman 2 ekor sapi kerugian Rp 30 juta
4. Wargiran 1 ekor kerugian Rp 15 juta
5. Sumidi 1 ekor kerugian Rp 15 juta
6. Nur tukiman 2 ekor sapi kerugian Rp 30 juta
7. Haryanto 1 ekor sapi kerugian Rp 15 juta
8. Purwanto 1 ekor sapi kerugian Rp 15 juta
9. Arwito 1 ekor sapi kerugian Rp 15 juta
(Do)