ruangjournalist.com, SELUMA – Hingga Rabu sore 20 November 2024, wisata pemandian Desa Napal Jungur Kecamatan Lubuk Sandi yang sempat menelan korban jiwa masih ditutup oleh personel Polsek Sukaraja Polres Seluma.
Berdasarkan keterangan Kapolres Seluma, AKBP. Arif Eko Prasetyo, SIK, MH melalui Kapolsek Sukaraja, Iptu. Catur Teguh Susanto, SH. Kemungkinan dalam waktu dekat Polsek Sukaraja akan melakukan gelar perkara, dari hasil gelar perkara tersebut nantinya baru dapat diputuskan apakah wisata tersebut dapat kembali dibuka atau tetap ditutup.
“Gelar perkara kemungkinan segara kita lakukan, dari kesimpulannya nanti baru diputuskan mengenai dibuka atau tutupnya wisata tersebut,” tegas Kapolsek Sukaraja.
Saat ini diakui Kapolsek, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang rekan korban yang saat itu turut membersamai korban sebelum akhirnya diketahui meninggal dunia karena tenggelam.
Selain itu juga pengelola wisata juga telah dilakukan pemeriksaan untuk mendapatkan kronologis dan memastikan SOP yang telah dijalankan sudah diterapkan atau belum.
“Sejauh ini dari hasil informasi yang kita dapatkan, pengelola telah mematuhi SOP dan kemungkinan korban tidak bisa berenang,” imbuh Kapolsek Sukaraja.
Sementara itu Ketua Pokdarwis Napal Jungur, Maman Yudiansyah mengaku pasca kejadian pihaknya sudah melakukan evaluasi dan meningkatkan fasilitas yang ada demi keamanan dan kenyamanan wisawatan.
Ia berharap kepada kepolisian dapat segera memberikan keputusan terbaik, mengingat saat ini aset di wisata pemandian Desa Napal Jungur sudah mulai tidak terawat, selain itu rekan rekan pengelola juga kehilangan mata pencaharian pasca ditutupnya tempat wisata ini.
“Hingga saat ini untuk semua fasilitas sudah kita lengkapi mas, untuk selebihnya kita hanya bisa menunggu instruksi dari kepolisian,” tutur Maman.
(Do)