ruangjournalist.com,SELUMA – Menindaklanjuti usulan permohonan pembangunan break water (penahan ombak) yang diajukan pemerintah Desa Pasar Seluma Kecamatan Seluma Selatan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu mulai melakukan pengukuran di lokasi lahan yang terdampak abrasi.
Diterangkan Kades Pasar Seluma Yus Sukardi, kedatangan tim konsultan yang dibawa petugas dari DKP Provinsi Bengkulu, yakni untuk melakukan perencanaan pembangunan break water.
Pembangunan break water saat ini menurutnya sangat dibutuhkan masyarakat Desa Pasar Seluma, karena sudah mengancam areal persawahan seluas 78 hektare dan pemukiman warga.
Tim konsultan bersama petugas DKP Provinsi Bengkulu yang turun meninjau lokasi, telah melakukan pengukuran lokasi yang terdampak abrasi laut.
Dari hasil pengukuran, rencananya pembangunan break water akan dilakukan sepanjang 450 meter dan lebar 3 meter terlebih dahulu, karena akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
“Tim dari DKP memang sudah turun ke desa kami, dari hasil pengukuran rencananya akan dibangun break water sepanjang 450 meter dan lebar 1,5 meter di dalam air dan 1,5 di daratan jadi lebarnya 3 meter,” terang Yus Sukardi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Syafriandi mengatakan pihaknya baru tahap perencanaan, karena pekerjaan nantinya akan dilaksanakan di tahun anggaran 2025 mendatang.
Terkait estimasi anggaran pihaknya belum dapat menyebutkan, sedangkan bentuk fisik break water (penahan ombak) akan dikaji lebih lagi, terkait kontur tanahnya pada 20 Oktober 2024 mendatang.
“Iya kalau pembangunan break water rencananya baru terlaksana tahun depan, karena anggaranya masih kita kaji lagi, kalau bentuk tanggulnya, bisa bentuk beton kubus atau berupa bronjong karena akan disesuaikan kontur tanahnya,” tutur Syafriandi.
Sementara itu, akibat abrasi laut ini, daratan yang rata-rata areal perkebunan kelapa sawit sudah memakan ke arah daratan sepanjang 20 meter lebih.
(Do)