ruangjournalist.com, SELUMA – Menindak lanjuti surat permohonan dari Kepala Desa Tanjung Kuaw Kecamatan Lubuk Sandi, petugas BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu bersama tim lembaga konservasi satwa liar dari Wildlife Conversation Society (WCS) akhirnya memasang kerangkeng perangkap di trans bali Dusun II Desa Tanjung Kuaw Kecamatan Lubuk Sandi, pada Jumat siang (27/9/29/2024) sekitar pukul 13.30 wib.
Pemasangan perangkap oleh petugas ini, langsung didampingi perangkat desa Tanjung Kuaw beserta masyarakat setempat, dengan memakai umpan seekor ayam.
Perangkap tersebut dipasang di areal perkebunan kelapa sawit milik warga setempat, berjarak sekitar 20 meter dari kandang kambing milik warga yang sebelumnya ternak kambing dan ayamnya menjadi sasaran binatang buas yang diduga macan dahan.
Kades Tanjung Kuaw Heri Yulianto berharap dengan telah dipasangnya perangkap harimau ini, dapat meredam keresahan warganya, supaya satwa liar yang dilindungi negara dapat dievakuasi ke tempat jauh dari pemukiman warganya.
“Alhamdulillah, petugas BKSDA bersama WCS tadi sudah merespon surat kami dengan memasang perangkap harimau, agar warga kami sedikit mengurangi keresahan,” tutur Heri Yulianto.
Lanjutnya, pihaknya juga menghimbau masyarakatnya untuk senantiasa waspada saat beraktifitas dikebun maupun saat berjalan dimalam hari.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada baik saat dikebun maupun ketika dijalan malam hari, karena satwa liar yang sudah memakan kambing Selasa lalu belum tahu wujudnya, apa apakah Harimau Sumatera, Macan Dahan atau Beruang Madu,” ucap Heri Yulianto.
Sementara itu, Plt. Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu Zainal Asikin mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangannya, dengan kamera trap yang telah dipasang.
Selain itu, tim WCS juga turut mensosialisasikan kepada masyarakat untuk membuat kandang Tiger Proof Enclosur (TPE) anti serangan harimau, dengan menambah kawat berduri yang pasang mengelilingi kandang dan atapnya, sebagai upaya pencegahan dini terhadap serangan satwa liar yang dilindungi negara.
“Iya, mudah-mudahan dengan umpan ayam ini, satwa liar yang sudah masuk ke area pemukiman warga dapat kita amankan, untuk kedepannya terus kami pantau, karena sudah kita pasang kamera trap di sekitar perangkap,” terang Zainal Asikin.
(Do)