ruangjournalist.com, SELUMA – Belum selesai mengungkap peristiwa penemuan 2 bangkai kambing milik Zainal (26) salah seorang karyawan PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi Kecamatan Sukaraja, kejadian serupa kembali terjadi menimpa peternak kambing.
Kali ini peristiwa serupa terjadi di trans bali Dusun II Desa Tanjung Kuaw Kecamatan Lubuk Sandi, yang menimpa ternak kambing milik Tutut Santoso (23).
Menurut keterangan Kades Tanjung Kuaw, Heri Yulianto peristiwa tersebut terjadi pada Selasa subuh dini hari, namun baru ia baru menerima laporan warganya karena signal komunikasi yang sulit.
Menindaklanjuti peristiwa ini, Kades Tanjung Kuaw Heri Yulianto pun berinisiatif menghubungi petugas BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu, untuk membantu mengatasi konflik satwa liar ini, agar tidak makin meluas.
“Iya mas, kejadiannya Selasa subuh sekitar pukul 03.00 wib, tapi kami baru mendapat dari laporan warga, terus saya sampaikan ke petugas BKSDA biar cepat ditanggapi,” tutur Heri Yulianto.
Lanjutnya, kronologis kejadian ini baru diketahui korban saat akan memberi pakan ternaknya, dan melihat 1 ekor ayam dan 3 ekor kambingnya sudah menjadi bangkai di dalam kandang, dengan luka bekas gigitan di leher yang terkoyak dan di bagian kakinya.
“Korban baru tahu ternaknya mati waktu mau kasih makan, 1 ekor ayam dan 3 ekor kambing mati di dalam kandang, ada bekas luka terkoyak di leher dan dibagian kaki,” ucap Heri Yulianto.
Belum diketahui secara pasti binatang buas yang telah membuat resah masyarakat setempat.
Namun masyarakat menduga, binatang yang memangsa ternak warga tersebut sejenis harimau atau macan dahan.
“Kalau jejaknya tidak terlalu jelas mas, karena tanah kering, tapi dugaan sementara ini sepertinya harimau atau sejenis macan dahan, kami terus membuat surat meminta bantuan ke BKSDA” tambahnya.
Sementara itu, Plt. Kepala BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu Zainal Asikin saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut setelah pihaknya menerima laporan dari pemerintahan Desa Tanjung Kuaw Kecamatan Lubuk Sandi.
Bahkan sejumlah petugas lapangan sudah diturunkan ke lokasi untuk melakukan identifikasi, untuk menentukan langkah penanggulangan selanjutnya.
“Iya pak, tadi anggota kita sudah turun cek ke lokasi pak,” tegas Zainal Asikin.
Sementara itu, diketahui kerangkeng perangkap yang dimiliki BKSDA tengah berada di desa lainnya, bahkan salah satunya baru dipasang di lokasi PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi yang juga sempat gempar n peristiwa serupa.
(Do)