ruangjournalist.com, SELUMA – Masyarakat Desa Air Latak Kecamatan Seluma Barat, menyesalkan tingkah laku 11 mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi ternama di Bengkulu, yang sedang mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desanya.
Pasalnya, baru 10 hari menghuni Sekretariat KKN mereka memilih kabur meninggalkan Desa Air Latak Kecamatan Seluma Barat tanpa pamit dengan pemilik rumah yang dijadikan mereka sebagai Sekretariat.
Hal ini diutarakan Erlan (41), salah seorang anggota keluarga yang rumahnya dijadikan Sekretariat KKN di Desa Air Latak Kecamatan Seluma Barat.
Ia mengaku kecewa dengan sikap mahasiswa KKN yang dinilai tidak memiliki etika dan tata krama, usai waktu magrib langsung membawa barang-barang mereka menggunakan 2 unit mobil.
“Mereka itu mahasiswa UIN mas, sudah kami siapkan segala fasilitas di rumah kami untuk mereka jadikan sekretariat KKN, kompor sudah ada, kasur dan kamar lengkap tersedia, tiba-tiba mereka kabur tanpa pamit kepada kami selaku pemilik rumah,” ketus Erlan.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Kades Air Latak Riswan Efendi mengaku menerima pengakuan secara sepihak dari perwakilan mahasiswa yang merasa tidak nyaman di desanya, sehari sebelum pergi meninggalkan desanya.
“Iya menurut pengakuan para mahasiswa merasa tidak nyaman, tapi alangkah baiknya attitude atau etika sebagai mahasiswa itu harusnya dikedepankan dalam bermasyarakat, apalagi mereka ini kan mahasiswa berbasis agama,” ucap Riswan Efendi.
Lanjutnya, pemerintah desa pun sudah berkoordinasi dengan pihak kampus untuk membantu mengatasi hal ini, namun sampai saat ini belum direspon positif.
“Kami sudah hubungi dosen pembimbing lapangan dan pihak kampusnya, tapi sampai saat ini belum ada respon positif, padahal kami sangat bersyukur desa kami dijadikan lokasi tempat KKN Mahasiswa berbasis agama karena letak sekretariat kan berseberangan dengan masjid,” tambahnya.
Sementara itu, kesebelas mahasiswa KKN tersebut diketahui telah pindah lokasi KKN di Desa Arang Sapat Kecamatan Lubuk Sandi.
(Do)
