ruangjournalist.com, SELUMA – Usulan Dinas Pertanian Kabupaten Seluma diakhir Desember 2023 lalu, akhirnya direspon positif oleh Dirjen Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI.
Ini setelah hasil kunjungan Bupati Seluma Erwin Octavian dan Dinas Pertanian Kabupaten Seluma di akhir tahun lalu, baru diakomodir di bulan ini.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, Arian Sosial mengatakan bantuan benih padi yang baru diterima yakni varietas unggul Inpari (Inbrida Padi Sawah Irigasi) 32.
Banyaknya bantuan yang diterima, sama dengan usulan sebelumnya, yakni sebanyak 160.550 kg atau 160 ton lebih, untuk 481 kelompok tani.
Jumlah benih padi yang didroping Kementerian Pertanian tersebut, langsung disalurkan ke kelompok tani di Kabupaten Seluma sebanyak 50 persen atau sekitar 80 ton, pada Sabtu pekan lalu (1/6/2023), diwilayah Kecamatan Talo Kecil dan Kecamatan Seluma, sedangkan sisanya akan menyusul didroping dalam waktu dekat ini.
“Alhamdulillah, hasil kunjungan pak Bupati Seluma tahun lalu, usulan kita sebanyak 160.550 kg atau setara 160 ton lebih benih padi unggul varietas Inpari 32, diakomodir seluruhnya oleh Dirjen Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, dan sekarang baru 50 persen tersalurkan,” terang Arian Sosial.
Lanjutnya, kemasan per kampil benih padi yang disalurkan beratnya 5 kg, dan untuk kebutuhan dalam per hektarenya sebanyak 25 kg, sedangkan total lahan persawahan yang ada di Kabupaten Seluma seluas 6.422 hektare.
“Ada 481 kelompok tani kita yang akan menerima bantuan benih padi unggul varietas Inpari 32 ini, per kampilnya beratnya 5 kg, jadi per hektarenya mendapat 25 kg, kalau luasan areal persawahan kita seluas 6.422 hektare. Melalui, bantuan benih padi ini diharapkan terwujudnya daerah swasembada pangan,” tambahnya.
Untuk diketahui, varietas padi Inpari 32 tersebut merupakan salah satu varietas turunan dari Ciherang. Seperti varietas tetuanya, varietas ini memiliki tekstur rasa pulen, dengan kelebihan umur padi lebih pendek yakni 120 hari setelah sebar (HSS), kemudian lebih tahan terhadap hama dan penyakit serta hasil gabahnya lebih tinggi yakni rata-rata 6,3 ton per hektarenya.
(Do)
