ruangjournalist.com, SELUMA – Pelepasan atlet Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) dilepas secara sederhara oleh Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Syaiful Anwar, di pelataran kantor Disparpora pada Rabu pagi (8/5/2024) sekitar pukul 09.00 wib.
Pelepasan atlet Popda ini juga didampingi para orang tua wali murid, dari sejumlah sekolah yang turut memberi support anak-anak mereka.
Kepala Disparpora Kabupaten Seluma, Syaiful Anwar mengatakan pelepasan atlet Popda digelar secara sederhana dengan menggunakan kendaraan pribadi para orang tua wali murid, karena minimnya anggaran.
Menurutnya tahun ini, anggaran yang tersedia hanya Rp25 juta, dan termasuk biaya akomodasi dan lainnya, sehingga dari 9 Cabor yang sebelumnya diutamakan, hanya bisa mengirim atlet untuk 6 cabang olahraga (Cabor).
Keenam Cabor tersebut yakni sepak bola, Voli, Pencak Silat, tinju, badminton, dan Basket, sehingga Cabor lainnya urung mengikuti ajang ini.
Untuk menutupi kekurangan tersebut, orang tua para atlet pun bersedia bergotong royong, untuk menambah kebutuhan akomodasi.
“Iya, meski anggaran sangat minim sebesar Rp25 juta, kami hanya bisa mengirimkan atlet dari 6 cabor, itupun berkat orang tua atlet yang turut serta bergotong royong membantu akomodasi selama bertanding,” terang Syaiful Anwar.
Lanjutnya, rencananya pembukaan dan rangkaian jadwal Popda tingkat Provinsi Bengkulu, ini akan dilaksanakan selama 5 hari, dari tanggal 13 Mei hingga 17 Mei 2024 mendatang di GOR Kota Bengkulu.
Sementara itu, para orang tua wali murid yang anaknya ikut serta dikirim mengikut Popda tingkat Provinsi Bengkulu turut andil ditengah minimnya anggaran, dengan mengantar anak mereka, ada yang menggunakan sepeda motor maupun mobil pribadi.
Seperti yang diutarakan orang tua dari salah seorang atlet bola voli putri, Hendri Yayan (40) warga Desa Ketapang Baru Kecamatan Semidang Alas Maras yang berencana selama pertandingan nantinya, anaknya akan menumpang istirahat di tempat kosan anak tertuanya yang masih kuliah di Kota Bengkulu.
“Iya, tentu cita-cita anak mengikuti Popda ini saya dukung, walaupun dukungan pemerintah sangat minim, paling nanti anak saya menginap di kosan kakaknya yang masih kuliah di Kota Bengkulu,” ujar Hendri Yayan. (Do)
