ruangjournalist.com, PADANG PELAWI – Kasus gantung diri makin menjadi menjelang pemilu 2024.
Setelah sebelumnya, atau tepatnya berselang sehari kejadian gantung diri terjadi di Kelurahan Dermayu Kecamatan Air Periukan dan di Desa Gunung Agung Kecamatan Lubuk Sandi pada Jumat kemarin (9/2/2024), kejadian serupa terjadi di kawasan PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi Kecamatan Sukaraja, pada Sabtu pagi (10/2/2024), sekitar pukul 07.00 wib.
Kali ini pelaku gantung diri dilakukan Samsudin (53), seorang karyawan PTPN VII bagian sadap getah karet, warga asal Desa Taba Lagan Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah, yang baru setahun bekerja.
Menurut keterangan istrinya, Firma Hayuti (54), sebelum kejadian suaminya sempat diajak untuk bekerja menyadap karet di PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi. Namun suaminya tetap murung berdiam diri sembari merokok.
Lantaran tak ada respon dari suaminya, sang istri kemudian pergi seorang diri ke kebun dan meninggalkan suaminya yang masih di basecamp perumahan Afdeling VII Desa Padang Pelawi Kecamatan Sukaraja.
“Tadi pagi saya ajak bekerja menyadap karet seperti biasanya, tapi suami saya kurang merespon, jadi saya berangkat sendiri ke kebun pagi tadi,” terang Firma Hayuti.
Lanjutnya, saat dalam perjalanannya ke arah kebun, sang istri merasa ada barang yang ketinggalan di basecamp, sehingga ia memilih memutar balik ke basecamp.
Setiba di basecamp, istrinya terkejut saat masuk ke dalam basecamp suaminya ditemukan dalam posisi tergantung di sudut ruangan basecamp tempat tinggalnya.
“Baru beberapa ratus meter saya berjalan ke kebun, perlengkapan saya ada yang tertinggal jadi saya memutuskan balik lagi ke rumah basecamp, pas sampai rumah saya lihat suami saya sudah tergantung,” tuturnya.
Melihat suaminya sudah tergantung, sang istri kemudian berteriak meminta tolong kepada tetangga sekitarnya, untuk meminta pertolongan dan salah seorang tetangganya menghubungi security untuk menghubungi Polsek Sukaraja.
Kapolsek Sukaraja Iptu. Catur Teguh Susanto bersama anggotanya yang mendapat laporan ini, langsung bergegas ke TKP untuk melakukan olah TKP dan memintai keterangan sejumlah saksi.
Pasca kejadian, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, dan setelah dipastikan tim medis dan Inafis Polres Seluma, kematian Samsudin murni gantung diri bukan karena sebab lainnya.
Motif dari kejadian ini, diduga pelaku nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena mengalami depresi masalah ekonomi.
“Iya, dari pemeriksaan tim medis dan tim Inafis Polres Seluma, tidak ada tanda-tanda kekerasan selain luka jeratan tali dilehernya, sehingga keluarga korban memutuskan untuk segera dikebumikan,” terang Iptu. Catur Teguh Susanto.
Jenazah almarhum kemudian dibawa pihak keluarganya ke kampung halamannya, untuk dikebumikan di TPU Desa Taba Lagan Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah. (Do)