ruangjournalist.com- Tikungan di ruas jalan lintas Bengkulu-Manna, tepatnya di Desa Kota Agung Kecamatan Seluma Timur kembali nyaris menelan korban jiwa, ini setelah peristiwa kecelakaan menimpa pasangan suami istri yang mengendarai mobil Toyota Kijang bernomor polisi BD-1007-LH, pada Minggu pagi dini hari (26/11) sekitar pukul 04.00 wib.
Salah seorang tokoh pemuka di Desa Kota Agung, Taharudin (60), menceritakan kecelakaan tunggal ini dialami pasangan suami istri yang berprofesi sebagai pedagang yang hendak berjualan menuju ke Pasar Sembayat, Kecamatan Seluma Timur.
“Mobil tadi dari arah Manna Bengkulu Selatan, mau jualan sayuran ke Pasar Sembayat, korban sudah dibawa ke RSUD Tais” turut Taharudin.
Sementara itu, sopir mobil kijang Ipli (51) saat dikonfirmasi mengaku mengelak pengendara sepeda motor yang memakan jalurnya, hingga ia berupaya membanting stir ke kiri, namun saat berupaya kembali membanting stir ke kanan, justru membuat mobilnya terbalik ke kanan jalan.
Nahas tangan kiri istrinya diduga keluar dari jendela, hingga tangan kirinya terkoyak. Kedua korban lantas dilarikan pengendara mobil yang kebetulan melintas, untuk diantarkan ke RSUD Tais.
Ia bersama istrinya mengaku sudah 10 tahun berjualan sayuran ke pasar Sembayat. Ia berangkat sekitar pukul 02.00 wib Minggu dini hari dari Seginim, nahas saat melintas di Desa Kota Agung Kecamatan Seluma Timur musibah menimpanya.
“Tadi berangkat dari rumah sekitar jam 02.00 wib, pas sampai ditikungan Desa Kota Agung Seluma Timur ini dari arah depan ada 2 pengendara sepeda motor yang mengambil jalur saya, jadi saya banting stir ke kiri supaya tidak menabrak, nah pas saya balikan stir ke kanan mobil jadi oleng sampai terbalik,” terang Ipli.
Akibat kejadian ini, istrinya Eva Susmita (40) mengalami cedera serius di tangan kanannya yang terkoyak lantaran keluar dari jendela dan ikut terseret.
Usai mendapat pertolongan medis, untuk memastikan kembali kondisi tangan kirinya, istri korban pun harus di rontgen.
Sementara itu, sampai berita ini diturunkan mobil nahas tersebut belum dievakuasi karena banyaknya barang dagangan.
(RJ)