ruangjournalist.com – Dampak kekeringan akibat cuaca berkepanjangan, ditindaklanjuti BMKG pusat dan Provinsi Bengkulu dengan Dinas Pertanian Kabupaten Seluma untuk menggelar kolaborasi kegiatan sekolah lapang iklim operasional di Kelurahan Masmambang Kecamatan Talo pada Kamis pagi (7/9) sekitar pukul 09.30 wib.
Kegiatan ini sekaligus pemberdayaan petani dalam permasyarakatan pengendalian hama terpadu, guna mewujudkan petani yang tangguh beradaptasi dengan iklim.
Turut hadir perwakilan Deputi Klimatologi BMKG pusat Indra Gustari dan Kepala BMKG Provinsi Bengkulu Klaus Johannes Apoh Damanik, yang menyampaikan imbauan terhadap para petani padi dan penyuluh pertanian, untuk senantiasa mampu beradaptasi dengan memperhatikan prakiraan cuaca yang selalu diumumkan BMKG.
“tujuannya supaya kedepannya, para petani, nelayan, kehutanan dapat beradaptasi dengan mengantisipasi dengan perubahan situasi iklim dan cuaca yang terjadi saat ini, karena dampak adanya El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) Positif ini. Selain itu, juga perlu antisipasi kekeringan, dan potensi kebakaran hutan dan lahan menjadi perhatian bersama,” terang Dr. Indra Gustari, Perwakilan Deputi Klimatologi BMKG Pusat.
Sementara itu, menanggulangi kekeringan pada areal lahan persawahan yang terjadi di wilayah kecamatan sukaraja, air periukan dan wilayah kecamatan lainnya di Kabupaten Seluma, Asisten II Sekretariat Pemkab Seluma Almidian Saleh menyarankan kelompok tani untuk memakai alat pompa air yang telah tersedia di dinas pertanian secara gratis.
“iya sekarang ini lagi musim kemarau, para petani yang sawahnya membutuhkan air, melalui kelompok tani bisa ajukan izin pinjam pakai alat pompa air yang tersedia di Dinas Pertanian secara gratis,” terang Almidian Saleh
Sementara itu, tidak sedikit para petani yang sudah terlanjur menanam padi merugi, lantaran padi yang sudah berumur 1 bulan setengah terlambat memperoleh pasokan air, karena fenomena alam saat ini.
(RJ)