BerandaBencana AlamWaspada IOD Positif, Bendung Air Seluma Menyusut dan Kebakaran Lahan

Waspada IOD Positif, Bendung Air Seluma Menyusut dan Kebakaran Lahan

ruangjournalist.com – Sesuai prediksi BMKG, di penghujung bulan Agustus ini, mulai terjadi Fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) positif.

Fenomena IOD Positif ini akan berlangsung di wilayah Sumatera, tidak terkecuali di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, dari bulan Agustus hingga September 2023.

Salah satu dampak IOD Positif ini adalah berkurangnya intensitas curah hujan, dan mengakibatkan kekeringan.

Hal ini seperti yang terjadi pada kondisi Bendung Air Seluma Provinsi Bengkulu yang terus menyusut debit airnya. Selain itu juga berdampak terhadap lahan pertanian yang ikut mengering.

Menyikapi hal ini, Polres Seluma pun turut andil mensosialisasikan bahaya Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) yang disebabkan fenomena iklim saat ini.

Ancaman kebakaran lahan akibat intensitas curah hujan berkurang.

Hal ini ditegaskan Kabag Ops. AKP. Yudha Setiawan, yang mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan perkebunan atau pertanian dengan cara membakar, atau membuang puntung rokok sembarangan.

“Konsekuensinya jika pelaku kedapatan membakar lahan pertanian atau perkebunan dengan cara di bakar, akan kita proses hukum sesuai UU PPLH (Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup), yakni membuka lahan dengan dibakar merupakan pelanggaran yang dilarang sesuai Pasal 69 ayat 2 huruf h, yakni pelaku diancam pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda antara Rp3-Rp10 miliar,” tegas AKP. Yudha Setiawan.

Lanjutnya, dalam mengantisipasi peristiwa kebakaran lahan dan hutan pihaknya menyiagakan truk water cannon untuk memback up armada kendaraan yang dimiliki Unit Damkar Kabupaten Seluma.

Sebagai informasi, IOD Positif merupakan fenomena penyimpangan suhu muka laut di Samudra Hindia yang menyebabkan berubahnya pergerakan atmosfer atau pergerakan masa udara.

Fase IOD positif, suhu permukaan laut di Samudra Hindia bagian barat menghangat, sedangkan di bagian timur mendingin.

Fase IOD positif sering ditandai berkurangnya curah hujan dari normalnya. Sebaliknya IOD negatif dapat meningkatkan curah hujan.

Fenomena alami ini menyebabkan perubahan pola cuaca global, yang berdampak signifikan pada iklim di Indonesia.

(RJ)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

error: Content is protected !!