BerandaBERITA UTAMAWarga Tumbuan Idap Kanker Kelenjar Getah Bening, Gubernur Bengkulu Beri Santunan dan...

Warga Tumbuan Idap Kanker Kelenjar Getah Bening, Gubernur Bengkulu Beri Santunan dan Kawal Hingga Sembuh

ruangjournalist.com – Satu persatu para dermawan mulai berdatangan untuk mengulurkan tangan memberi bantuan kepada salah seroang warga Desa Tumbuan Kecamatan Lubuk Sandi yang sedang tertimpa kemalangan.

Mendapatkan informasi tentang adanya salah satu warga Desa Tumbuan, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, Narto Ifandi (39) mengalami penyakit kelenjar getah bening sejak tahun 2017.

 

Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah Jumat siang (18/8) sekitar pukul 14.00 wib langsung menyambangi warganya tersebut, dalam kesempatan ini tidak hanya menyampaikan rasa prihatin.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat memberi santunan kepada penderita kanker kelenjar getah bening di Desa Tumbuan Kecamatan Lubuk Sandi.

Namun Gubernur juga turut memberikan uang santunan awal sebesar Rp 5 juta dan satu unit gerobak yang nantinya akan digunakan oleh Ade Vitri (37), istri dari Narto untuk berdagang dan membantu mencari nafkah.

 

“Untuk BPJS-nya semua sudah dicover, setelah kunjungan ini saya turut memastikan Pak Narto akan dikawal hingga sembuh,” harap Rohidin Mersyah.

 

Terakhir, Gubernur juga mengatakan bahwa saat ini Narto akan segera dibawa ke RSUD M Yunus Kota Bengkulu untuk menjalani pengobatan didampingi keluarganya.

 

“Saya pastikan Narto akan menjalani pengobatan tanpa bayaran sedikitpun dan saya melalui staff akan terus melakukan monitoring terkait perkembangan Pak Narto,” tegas Gubernur.

 

Untuk diketahui, penyakit kelenjar getah bening yang dialami Narto telah membengkak di bagian lehernya, sehingga membuat badannya semakin kurus dan berat badan menyusut hingga 25 Kg.

 

Selain itu juga dampak dari pembengkakan tersebut, mata sebelah kiri Narto terancam buta akibat dari penyakit tersebut.

 

Narto sebelumnya bekerja disalahsatu perusahaan sawit di Kabupaten Seluma, namun pada Maret 2023 lalu mengalami PHK, sedangkan Istrinya hanya bisa membantu menyambung hidup dengan menjadi penjual gorengan di SD dekat rumahnya.

 

Namun penghasilan tersebut tidak mampu menutupi biaya selama proses pengobatan suaminya dan menghidupi keluarganya yang memiliki tiga orang anak.

 

(RJ)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

error: Content is protected !!