ruangjournalist.com – Setelah viral, akses jembatan menuju Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara segera direhab pada bulan Agustus mendatang.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Pemkab Seluma Hadianto, yang menegaskan jembatan gantung penghubung antara Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara dengan Kelurahan Selebar Kecamatan Seluma Timur diprioritaskan di tahun ini segera dibangun.
Menyusul kondisinya yang sangat memprihatinkan, tanpa alas bantalan papan dan hanya tinggal kerangka besi, dan masih dimanfaatkan masyarakat setempat ketika sungai sedang meluap.
“Kita prioritaskan pembangunan jembatan gantung penghubung di Desa Simpang dengan Kelurahan Selebar, dan secepatnya kita dibangun,” tegas Hadianto.
Sementara itu, secara teknis Kabid Binamarga, Emsuandi, menjelaskan untuk akses jembatan jembatan gantung Desa Simpang telah dianggarkan pada tahun 2023 ini, dengan anggaran sebesar Rp 700 juta.
“Kalau untuk jembatan gantung Desa Simpang, memang sudah kita anggarkan pada tahun ini, dianggarkan melalui APBD 2023 sebesar Rp 700 juta, dan saat ini masih dalam proses persiapan pengadaan barang dan jasa, insyaallah Agustus mulai dilakukan titik nol,” terang Emsuandi.
Lanjutnya, dalam proses perencanaannya akan dimasukan ke dalam Pokok Kerja pada pekan depan.
“Secara teknis, pembangunan jembatan tersebut, nantinya akan dibangun jembatan gantung baru, yakni dengan panjang kurang lebih 45 meter dan lebar kurang lebih 1,5 meter,” pungkasnya.
Kondisi jembatan tersebut telah mengalami kerusakan parah sejak tahun 2015 yang lalu, hingga sekarang hanya menyisakan kerangka besi usang dan berkarat.
Ketika sungai sedang surut, masyarakat memilih melintasi aliran sungai melalui Kelurahan Selebar Kecamatan Timur, karena relatif lebih dekat dan mempersingkat waktu.
Menurut keterangan mantan Kades Simpang Aldi Jaya, jembatan tersebut dibangun sejak tahun 1986 yang silam.
Sudah beberapa kali direhab oleh masyarakat setempat secara swadaya, dan perbaikan jembatan terakhir kali dilakukan masyarakat pada tahun 2013 yang lalu.
“Dulu setiap tahun sering saya usulkan ke Pemkab Seluma, untuk perbaikan jembatan gantung tersebut, dan pernah juga saya usulkan dengan menggunakan anggaran Dana Desa karena tak kunjung dibangun pemerintah daerah, tapi tidak disetujui oleh pemerintah daerah, karena akses jembatan itu masuk jalan link kabupaten dan dinilai melanggar kewenangan, tapi sampai sekarang tak kunjung dibangun hingga harus viral dulu baru ditindak,” tegas Aldi Jaya.
Sebelumnya, jembatan gantung tersebut viral setelah sejumlah pelajar SMAN 1 Seluma dan warga setempat nekat menantang maut, dengan menyeberangi jembatan tersebut ketika sungai dalam kondisi meluap.
(RJ)