BerandaBERANDABaru Dicanangkan Presiden, Hutan Bakau Pasar Ngalam Malah Dibabat Oknum

Baru Dicanangkan Presiden, Hutan Bakau Pasar Ngalam Malah Dibabat Oknum

ruangjournalist.com – Masyarakat Desa Pasar Ngalam Kecamatan Air Periukan, menyayangkan ulah oknum yang telah membabat habis hutan bakau yang ada di dekat aliran sungai.

Dirambahnya hutan mangrove (bakau) dengan alat berat ini, rencananya untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit oleh oknum yang mengklaim telah membelinya dengan warga setempat.

Kejadian ini bukan baru terjadi, namun sudah terjadi bertahap sejak 2 tahun lalu, hingga Perangkat Desa Pasar Ngalam sempat memberikan sanksi terhadap pelaku namun tak membuatnya jera.

Suasana sungai di kawasan hutan bakau di Pasar Ngalam.

Polemik ini makin berlarut-larut sampai saat ini, setelah Kepala Desa Pasar Ngalam dituding mempersulit penerbitan Surat Keterangan Tanah diatas lahan yang semula kawasan hutan bakau.

Kondisi hutan mangrove yang telah dirambah di Desa Pasar Ngalam.

Hal ini pun mulai direspon Ketua Komisi I DPRD Seluma, Samsul Azwajar setelah masuknya pengaduan masyarakat Desa Pasar Ngalam.

“Iya soal lahan bekas perambahan hutan bakau di Desa Pasar Ngalam memang sudah ada laporan dari masyarakat, ini akan segera kita tindaklanjuti,” ujar Samsul Azwajar.

Lanjutnya, lokasi lahan bekas perambahan hutan bakau yang dibuka memang bukan kawasan Cagar Alam.

Namun sesuai kearifan lokal masyarakat setempat, hutan bakau selama ini menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Desa Pasar Ngalam, yang selama ini mencari lokan, kepiting, udang serta ikan.

Kondisi hutan bakau di Desa Pasar Ngalam Kecamatan Air Periukan yang telah dibabat.

Selain itu, hutan bakau berfungsi untuk menjaga ekosistem dan keseimbangan alam, terutama ketika terjadi bencana tsunami.

“Itu kalau hutan bakau ibarat benteng berfungsi untuk melindungi pemukiman penduduk dari bencana tsunami, apalagi masyarakat setempat kan berprofesi sebagai nelayan, karena hutan bakau itu tempatnya kepiting, udang, lokan dan ikan” terang Samsul Azwajar.

Sementara itu, rencana digelarnya audiensi di DPRD Seluma menyikapi hal ini, baru terlaksana setelah pihak perangkat desa dan BPD menggelar rapat terkait polemik lahan di bekas kawasan hutan bakau.

Aksi tanam pohon TNI/Polri dan Unsur forkopimda Kabupaten di Muara Pasar Seluma.

Kondisi ini bertolak belakang dengan program pemerintah pusat yang sedang digencarkan, pasca Presiden RI Joko Widodo menyerukan gerakan tanam pohon bakau di seluruh wilayah pesisir Indonesia, pada Senin lalu (15/5) sekitar pukul 16.00 wib, dengan taglinenya Mangrove for Better Life.

Dalam kegiatan tersebut, Pemkab Seluma bersama TN/Polri, unsur Forkopimda dan seluruh elemen secara virtual menanam 1.200 bibit mangrove di muara Pasar Seluma Kecamatan Seluma Selatan.

(***)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

error: Content is protected !!