BerandaBERANDAIngat Semasa Kecil dan Dihantui Rasa Bersalah, Pembunuh Adik Kandung Akhirnya Menyerahkan...

Ingat Semasa Kecil dan Dihantui Rasa Bersalah, Pembunuh Adik Kandung Akhirnya Menyerahkan Diri

ruangjournalist.com – Lantaran menyesal dan dihantui rasa bersalah usai membunuh adik kandungnya, Dermansyah (31) akhirnya menyerahkan diri ke polisi, pada Sabtu malam sekitar pukul 20.00 wib.

Kasat Reskrim Polres Seluma Iptu. Dwi Wardoyo menerangkan, usai melakukan aksi pembunuhan terhadap adik kandungnya sendiri bernama Sugiharto (26), warga Desa Nanti Agung, Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, tersangka kemudian melarikan diri menuju ke arah Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, dengan menumpang kendaraan warga yang melintas secara estafet.

Dihadapan petugas, pelaku menyesali perbuatannya tehadap adik kandungnya sendiri, yang selalu terbayang masa kecilnya ketika bermain bersama hingga beranjak dewasa.

Dengan penuh rasa penyesalan, sebelum menyerahkan diri ke pihak kepolisian, tersangka menuju ke rumah keluarganya yang berada di Kecamatan Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan untuk menenangkan diri.

Polsek Semidang Alas.

Setelah menenangkan diri, tersangka bersedia menceritakan kepada pihak keluarga atas penyesalannya, sehingga pihak keluarga tersangka pun berinisiatif untuk menghubungi pihak Kepolisian Polsek Semidang Alas (SA).

“Alhamdulillah, untuk tersangka sudah kita amankan mas. Pelaku mengaku menyesal dan menyerahkan diri didampingi pihak keluarga pelaku yang berada di Kota Manna, dan berinisiatif menghubungi Polsek Semidang Alas karena hendak menyerahkan diri,” terang Kasat Reskrim, Iptu Dwi Wardoyo.

Lanjutnya, setelah menerima laporan dari pihak keluarga tersangka yang berada di Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, kemudian Polsek Semidang Alas berupaya meminta bantuan jajaran Polres Bengkulu Selatan, untuk terlebih dahulu menjemput untuk mengamankan tersangka. Langkah ini dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebelum akhirnya Kapolsek Semidang Alas Ipda. Gema Pipi Arizon, bersama jajarannya menjemput tersangka di Polres Bengkulu Selatan.

“Karena jarak yang jauh dan dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan. Polsek Semidang Alas berupaya meminta personel Satreskrim Polres Bengkulu Selatan untuk membantu terlebih dahulu menjemput tersangka yang sudah berada di rumah keluarganya,” tutur Iptu Dwi Wardoyo.

Tersangka kemudian berhasil diamankan petugas, tanpa adanya perlawanan. Tersangka kemudian langsung digelandang ke Mapolres Bengkulu Selatan, sebelum akhirnya dijemput oleh Kapolsek Semidang Alas untuk dibawa ke Mapolres Seluma.

Adik kandung tewas, sang Ibu minta kakaknya dijatuhi hukuman setimpal.

Sementara itu, dalam peristiwa berdarah pada Kamis sore (11/5) menjelang Maghrib tersebut, sang istri tersangka Hermi Santi (27) menceritakan kronologi kejadian pada saat itu tersangka yang merupakan suaminya tidak terima ditegur, karena setiap hari sibuk bermain hp melulu, disaat istrinya sibuk mengasuh anaknya yang masih berusia 7 bulan.

Lantaran tidak terima ditegur itulah, Tersangka Dermansyah naik pitam hingga kalap memukuli bertubi-tubi istrinya yang dinikahinya sejak 3 tahun lalu, dengan gagang pisau tersangka.

Kemudian karena istri tidak tahan dipukuli suaminya, kemudian lari masuk ke dalam kamar dan disusul oleh tersangka dengan membawa pisaunya, hingga sang istri yang kesakitan sembari menggendong bayinya berteriak meminta tolong kepada Ibu mertuanya.

Melihat kakak kandungnya yang terus memukuli istrinya di teras depan rumah, korban Sugiharto yang merupakan adik kandungnya kemudian datang berusaha melerai keributan tersebut, sedangkan sang ibu berupaya menyelamatkan cucunya dari yang masih digendong ibunya.

Namun kakak kandungnya yang sudah kalap, justru malah menghunus pisaunya ke arah perut korban. Usai menikam adik kandungnya, tersangka kemudian kabur meninggalkan korban ke arah belakang rumahnya.

Ibu korban dan kakak iparnya yang melihat korban sudah bersimbah darah, berteriak meminta tolong, hingga para tetangga dan warga yang berada di sekitar TKP, langsung membawa korban ke Puskesmas Pajar Bulan, namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan setelah sempat mendapatkan tindakan medis.

Jenazah almarhum usai dilakukan fardhu kifayah, Jumat siang menjelang akhirnya dimakamkan di TPU desa setempat, diiringi isak tangis keluarga korban.

(***)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

error: Content is protected !!