ruangjournalist.com – Bedug Magrib menandakan tanda berbuka puasa telah tiba. Namun ada pemandangan yang membuat iba, lantaran sejumlah pedagang ta’jil di Taman Wisata Kuliner Seluma yang sepi pembeli, memilih barter (tukar menukar) takjil dengan sesama pedagang lainnya daripada mubazir.
Hal ini diungkapkan salah seorang pedagang sosis goreng Arni (32) warga dusun Mandi Angin Kelurahan Napal Kecamatan Seluma.
Ia mengaku dagangan kurang laku pembeli, padahal tidak sedikit ia mengeluarkan modalnya untuk berjualan takjil di Bulan Ramadhan tahun ini di Taman Wisata Kuliner, sesuai anjuran Pemerintah Kabupaten Seluma.
“Hampir tiap hari mas, dagangan kami sepi pembeli, hingga waktu berbuka pun kami kadang tukaran barang dagangan dengan pedagang ta’jil lainnya,” ujar Arni.
Hal senada juga disampaikan Susi (48) pedagang gado-gado asal Kelurahan Talang Dantuk Kecamatan Seluma. Dibandingkan saat jualan dilokasi Alun-alun Pasar Tais tahun lalu, dagangannya laris terjual.
“Mau kemana lagi kami mas, disuruh pemerintah jualan di Taman Wisata Kuliner tapi jauh dari harapan, tidak seperti dulu waktu berjualan di lokasi alun-alun Kota Tais, biasanya bawa 50 cup gado-gado sampai habis terjual, tapi kalau sekarang laku 10 cup saja susahnya minta ampun,” tutur Susi.
Mendengar keluhan para pedagang Ta’jil di Taman Wisata Kuliner Seluma ini, Ketua RT 4 Kelurahan Talang Saling Kecamatan Seluma Zisman Efendi mengatakan perlu adanya solusi dari pemerintah Kabupaten Seluma, agar para pedagang kecil dapat bertahan berjualan di Taman Wisata Kuliner dan tidak terus merugi.
“Cobalah sekali-kali para pejabat itu berbuka puasa di Taman Wisata Kuliner ini biar tahu kondisi realita yang ada, ini mengadakan lomba qasidah siang hari bukan menjelang waktu berbuka puasa, selesai lomba mereka bubar semuanya dan akhirnya tidak jadi berbuka puasa Taman Wisata Kuliner,” ucap Zisman Efendi.
Lanjutnya, menurutnya jika perlu sesuai anjuran pemerintah yang telah disepakati dalam rapat di Kantor Camat Seluma sebelum puasa lalu, seluruh pedagang ta’jil yang berjualan yang bukan tempatnya harus ditertibkan
“Coba satpol PP itu dikerahkan untuk menertibkan pedagang di jembatan layang yang jelas bukan tempatnya, karena sudah membuat macet arus lalu lintas,” tegasnya.
Sementara itu, tidak dipungkiri para pedagang Ta’jil yang semula berjualan di Taman Wisata Kuliner satu persatu mundur meninggalkan lapaknya, dan memilih berjualan di tempat lain yang cenderung banyak pembelinya, salah satunya di sekitar jembatan fly over Kota Tais. (***)