ruangjournalist.com – Kabupaten Seluma kembali kedatangan bantuan, kali ini Seluma menerima sebanyak 50 ribu bibit pisang yang terdiri 35 ribu bibit pisangan barangan dan 15 ribu bibit pisang Cavendish Singer, yang langsung diserahkan oleh Dirjen Perbenihan dan Holtikultura Kementan RI, Intan Pertiwi Naswari.
Kedatangan Dirjen di Desa Talang Kabu, Kecamatan Ilir Talo, ini berlangsung Rabu pagi (15/3/2023) tersebut langsung disambut oleh Wakil Bupati Seluma, Drs. Gustianto beserta jajaran Pemkab Seluma dan langsung melakukan penanaman Pisang Barangan secara serentak
“Kalau program ini berjalan sukses, saya akan berikan bantuan yang lebih banyak lagi untuk Kabupaten Seluma,” terang Intan Pertiwi Naswari.
Lanjut, Dirjen Perbenihan dan Holtikultura, ia berjanji akan membangun laboratorium pupuk jaringan di Kabupaten Seluma, dengan syarat program pengembangan dan pengelolaan pisang barangan ini bisa berjalan sukses.
“Pisang Barangan ini mempunyai potensi besar untuk dikembangkan karena peminatnya banyak, selain itu dengan melimpahnya pisang barangan yang akan diolah, hal tersebut menjadi peluang untuk pengembangan UMKM, jadi segera sukseskan program ini, apabila lancar, maka kita akan membahas bersama untuk program selanjutnya,” ujar Intan Pertiwi Naswari.
Selain itu, tidak hanya bibit pisang barangan, Kementerian Pertanian melalui Dirjen Perbenihan juga menyerahkan varietas pisang lainnya, yaitu pisang cavendish singer yang tidak jauh berbeda dibanding pisang barangan.
“Dengan adanya bantuan ini, pisang barangan kedepannya dapat menjadi andalan Seluma dan menjadi sentra pengelolaan pisang barangan setelah Provinsi Lampung,” tutupnya.
Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Seluma, Drs. Gustianto menyambut baik bantuan dan dukungan dari Kementerian Pertanian RI. Wakil Bupati Gustianto mengungkapkan Kabupaten Seluma masih memiliki banyak lahan, sehingga hal tersebut dapat menjadi modal positif untuk perkembangan dan pengelolaan pisang barangan.
“Kabupaten Seluma siap untuk mengembangkan Pisang Barangan ini dan yakin mampu menjadi daerah sentra pisang, selain itu pisang barangan sangat berpotensi untuk dikembangkan karena tidak perlu perawatan khusus serta tidak memerlukan perawatan yang istimewa,” tegas Gustianto. (***)