ruangjournalist – Seorang kurir jasa pengiriman barang dari JNT cabang Tais mengalami cedera dihidung, siku tangan kiri dan kaki kanannya, setelah mendapat perlakuan kasar dari salah seorang anggota keluarga konsumen pemesan barang.
Korban dialami Yoga Zefli Juniko (23) warga Kelurahan Pasar Tais Kecamatan Seluma yang telah bertugas sebagai kurir sejak setahun terakhir.
Kejadian dugaan penganiayaan ini terjadi di Drop Poin (DP) atau kantor JNT Cabang Tais, pada Sabtu sore (3/12) lalu. Berawal ketika Jn (18) didamping orang tuanya mendatangi Kantor JNT Cabang Tais, kemudian disusul 2 anggota keluarganya yang diduga pamannya.
Rekan korban selaku admin JNT cabang Tais, Edo Mustafa Lindra (25) mengatakan keluarga pelaku tidak terima, lantaran barang yang semula dipesan berupa shock motor namun saat paket diterima hanya segelas air mineral yang dibungkus kardus kecil.
Meski telah diberi penjelasan mengenai komplain ke toko penjual, namun keluarga konsumen yang tak terima menggebrak meja admin dan menyerang salah satu karyawan JNT, dan tetap kekeh meminta uangnya Rp 176 ribu dikembalikan, karena merasa tertipu saat belanja online melalui aplikasi Shopee.
“Pelaku kesal pak karena merasa tertipu, kami kan bukan penjual barangnya, tugas kami hanya jasa pengantaran barang pesanan, tapi pelaku ngotot minta uang dikembalikan, sampai mencekik teman saya pak” ujar Edo Mustafa Lindra.
Korban yang langsung melakukan visum usai kejadian, langsung melaporkan kasus ini ke Polres Seluma.
Kasus ini bakal berlanjut ke ranah hukum, lantaran tidak ada itikad baik dari keluarga pelaku/konsumen. Identitas pelaku penganiayaan saat ini, tengah didalami penyidik unit Pidum Satreskrim Polres Seluma.
Kasat Reskrim Polres Seluma Iptu. Dwi Wardoyo menegaskan dalam menindaklanjuti laporan korban, sejumlah saksi mata pada Jumat siang (9/12), sedang menjalani pemeriksaan dan penyidik telah mengamankan barang bukti paket dan alat bukti visum korban dan rekaman CCTV yang terpasang di ruang service JNT cabang Tais.
“Iya saksi mata sedang dimintai keterangan oleh penyidik, dan alat bukti visum serta rekaman CCTV telah kita amankan,”, tegas Iptu. Dwi Wardoyo.(***)
