ruangjournalist – Sejak dibuka beberapa bulan lalu, jumlah calon pelamar menjadi TKI Jepang asal Kabupaten Seluma mulai meningkat. Dari kuota 50 orang yang dibutuhkan pada gelombang ke 4 ini, pemberangkatan tenaga kerja Indonesia ke Negeri Sakura Jepang, saat ini jumlah terdata di Disnakertrans Seluma telah terdata 23 orang pemuda Kabupaten Seluma.
Ketua KNPI Ofriadi yang sekaligus sebagai penggerak Yayasan Takanome Akademi di Kabupaten Seluma, mengatakan pihaknya masih membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para pemuda kabupaten seluma yang ingin merubah nasib dan ingin mengangkat derajat keluarganya, melalui magang atau bekerja di Jepang.
“di gelombang ke 4 tahun ini sudah 23 orang dari kuota yang kita butuhkan 50 orang per gelombang”, ujar Ofriadi.
Ofriadi mengatakan, biaya pemberangkatan menjadi TKI ke Jepang sebesar Rp 15 juta dan setengahnya dapat diangsur setelah bekerja di perusahaan tempatnya nanti bekerja. Biaya tersebut digunakan untuk uang pendaftaran sekaligus pendidikan selama kurang lebih 3 bulan lamanya untuk menguasai bahasa Jepang.
Untuk besaran gaji perbulan untuk program visa magang selama 3 tahun berkisar Rp 10 – Rp 15 juta, sedangkan untuk program visa kerja bisa mencapai antara Rp 20 juta – Rp 30 juta sesuai UMR yang diterapkan di Jepang.
“Untuk biaya pemberangkatan cukup Rp 15 juta dan setengahnya bisa diangsur setelah nanti bekerja di perusahaan, biaya tersebut untuk pendaftaran sekaligus untuk mengikuti diklat bahasa Jepang”, terang Ofriadi.
Untuk diketahui tahun ini, TKI telah menyumbangkan devisa negara sebesar Rp 159,6 triliun, peringkat keempat selain ekspor migas dan bea cukai. (***)