ruangjournalist – Para tukang pembangunan taman alun-alun Kota Tais, yang merupakan rekan seprofesi pelaku bunuh diri yang semula tinggal satu atap di mess Koramil Tais, terpaksa pindah ke kontrakan di depannya, lantaran hampir setiap malam pasca kejadian kerap diteror ketika sedang tidur.
Hal ini diungkapkan rekannya sesama tukang lainnya yang mengaku mengalami hal ganjil pasca kejadian, mulai suara teriak pada tengah malam hingga dilempari kerikil ketika sedang istirahat malam.
“malam pertama, kami mendengar teriakan dari dalam mess belakang, terus teman kami berlarian keluar, malam kedua kami dilempari kerikil waktu sedang istirahat”, tutur Ujang salah seorang pekerja bangunan.
Baca :
Pekerja Bangunan Asal Lebong Ditemukan Tewas Tergantung Di Mess Koramil Tais – ruangjournalist
Sementara itu, pihak pemborong Uyun mengatakan kendati mengalami hal mistis pasca kejadian, pihaknya meminta para anak buahnya agar kerap mengirimkan doa kepada almarhum agar dapat bekerja dengan nyaman.
Sementara itu, sesuai kontrak pekerjaan proyek taman alun-alun Kota Tais tahap awal senilai Rp 548 jutaan ini, ditargetkan selesai sebelum 28 Desember mendatang. Meskipun kendala yang dihadapi saat ini, faktor cuaca hujan yang menyebabkan pekerjaan bakal lembur pada malam harinya.
“kami targetkan 28 Desember sudah selesai sesuai kontrak, untuk saat ini kami masih melakukan pengecoran, jika hujan masih menjadi kendala, kami bakal lembur dimalam harinya” ucap Uyun. (***)
